Semakin Banyak Semakin Puas?
Apakah kamu memiliki sesuatu hal yang kamu senangi?
Well, sepertinya setiap orang pasti memiliki favourite things, entah sudah mereka dapatkan atau masih dalam impian.
Dalam konteks pemenuhan terhadap suatu hal yang mereka senangi tersebut muncul satu pertanyaan, "apakah dengan mendapatkan hal yang mereka senangi secara terus menerus dalam waktu yang singkat dapat memberikan mereka kepuasan yang semakin meningkat?".
Mari kita ambil contoh si Tugiyo. Tugiyo bekerja di daerah pantai, yang pasti panas (kalau tidak sedang musim hujan atau musim salju hehe). Tugiyo suka minum es kelapa muda. Kalau sudah capek kepanasan, Tugiyo suka minum es kelapa muda di bawah pohon. Satu gelas pertama dia habiskan. SEGARRR! Masih kurang, gelas kedua dia teguk sampai habis. SEGARR! Masih haus, dia beli satu gelas lagi dan dia habiskan. SEGAR! Dan tak disangka, pada saat itu penjual es kelapa muda sedang memberikan sebuah promo, beli 3 gratis 1. Tugiyo diberikan satu es kelapa muda secara cuma-cuma. Dia bersyukur meskipun sudah lelah dan perutnya kembung. Di titik ini tingkat kesegaran untuk minuman yang keempat hanya sebatas segar! (tidak di CAPS LOCK).
Setelah itu, Tugiyo pun muntah.....
Dapat kita lihat tingkatan SEGARRR menjadi SEGARR menjadi SEGAR dan menjadi segar. Jumlah huruf R yang berkurang dan transformasi dari huruf kapital menjadi huruf kecil bisa dianalogikan sebagai tingkat kepuasan dalam mengkonsumsi suatu hal dalam waktu yang singkat. Hal yang kamu senangi belum tentu dapat memberikanmu kepuasan apabila terus dikonsumsi/dieksploitasi dalam waktu yang singkat bahkan lebih buruk jika tanpa suatu perencanaan.
DIMINISHING of MARGINAL UTILITY (DoMU)... Itu istilah kerennya hehe.
Itu kan analogi makanan. Gampang. Kalau terkait harta bagaimana? Sepertinya mengumpulkan harta terus menerus bisa bikin bahagia.
Apakah kita sudah siap kehilangan waktu untuk keluarga, waktu untuk diri sendiri, dan waktu untuk beribadah hanya demi harta?
Intinya jangan berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu, menyenangi sesuatu, dan membenci sesuatu hehe.
The choice is yours. You can have what you want and you will pay for what you take. Be wise!
Well, sepertinya setiap orang pasti memiliki favourite things, entah sudah mereka dapatkan atau masih dalam impian.
Dalam konteks pemenuhan terhadap suatu hal yang mereka senangi tersebut muncul satu pertanyaan, "apakah dengan mendapatkan hal yang mereka senangi secara terus menerus dalam waktu yang singkat dapat memberikan mereka kepuasan yang semakin meningkat?".
Sumber: Es Kelapa Muda |
Mari kita ambil contoh si Tugiyo. Tugiyo bekerja di daerah pantai, yang pasti panas (kalau tidak sedang musim hujan atau musim salju hehe). Tugiyo suka minum es kelapa muda. Kalau sudah capek kepanasan, Tugiyo suka minum es kelapa muda di bawah pohon. Satu gelas pertama dia habiskan. SEGARRR! Masih kurang, gelas kedua dia teguk sampai habis. SEGARR! Masih haus, dia beli satu gelas lagi dan dia habiskan. SEGAR! Dan tak disangka, pada saat itu penjual es kelapa muda sedang memberikan sebuah promo, beli 3 gratis 1. Tugiyo diberikan satu es kelapa muda secara cuma-cuma. Dia bersyukur meskipun sudah lelah dan perutnya kembung. Di titik ini tingkat kesegaran untuk minuman yang keempat hanya sebatas segar! (tidak di CAPS LOCK).
Setelah itu, Tugiyo pun muntah.....
Dapat kita lihat tingkatan SEGARRR menjadi SEGARR menjadi SEGAR dan menjadi segar. Jumlah huruf R yang berkurang dan transformasi dari huruf kapital menjadi huruf kecil bisa dianalogikan sebagai tingkat kepuasan dalam mengkonsumsi suatu hal dalam waktu yang singkat. Hal yang kamu senangi belum tentu dapat memberikanmu kepuasan apabila terus dikonsumsi/dieksploitasi dalam waktu yang singkat bahkan lebih buruk jika tanpa suatu perencanaan.
DIMINISHING of MARGINAL UTILITY (DoMU)... Itu istilah kerennya hehe.
Sumber: Ilustrasi DoMU |
Itu kan analogi makanan. Gampang. Kalau terkait harta bagaimana? Sepertinya mengumpulkan harta terus menerus bisa bikin bahagia.
Apakah kita sudah siap kehilangan waktu untuk keluarga, waktu untuk diri sendiri, dan waktu untuk beribadah hanya demi harta?
Intinya jangan berlebih-lebihan dalam melakukan sesuatu, menyenangi sesuatu, dan membenci sesuatu hehe.
The choice is yours. You can have what you want and you will pay for what you take. Be wise!
Comments
Post a Comment